- Exposure
Tahap pertama dari pembeli ada exposure. Tahap ini merupakan informasi awal yang biasanya didapat oleh pembeli tentang suatu produk, entah itu lokasi penjualan atau produk itu sendiri.Kamu bisa menggunakan media sosial, yang saat ini cukup beragam. Media sosial juga alat paling ampuh untuk mengenalkan produk ke konsumen
- Interest
Setelah konsumen terpapar (exposure), biasanya muncul rasa ingin tahu dari konsumen. Agar membuat konsumen tertarik, maka penjual harus pintar dalam membuat strategi, seperti harga bersaing, kemasan dan lain-lain. Dalam industri e[1]commerce, ketertarikan pembeli dimulai dari harga murah. Setelah itu mereka melihat kemasan dan produk itu sendiri.
- Imagination
Saat pembeli mulai tertarik, hal yang dilakukan adalah berimajinasi. Oleh karena itu, penting bagi penjual untuk membantu imajinasi calon konsumen. Selain itu, bagi bisnis online, imajinasi ini adalah hal penting, sebab biasanya para calon konsumen tidak bisa memegang produk tersbeut. Ada pun beberapa hal yang bisa membantu imajinasi calon konsumen mulai dari foto, deskripsi, video hingga review.
- Komparasi
Tahap komparasi adalah sesuatu yang bakal dilakukan konsumen sebelum benar-benar membeli produknya. Komparasi dilakukan dengan penjual lain, mulai dari harga, kualitas, hingga review dari pembeli. Oleh karena itu, penting bagi penjual untuk benar[1]benar bisa meyakinkan.
- Meyakinkan
Setelah membandingkan, pembeli biasanya akan sedikit bimbang. Hal ini bisa dilihat pilihan barang yang belum dilakukan pembayaran. Tugas dari penjual, adalah benar-benar meyakinkan konsumen bahwa produk yang dijual laik untuk dibeli. Misalnya, memberikan kualitas terbaik kepada konsumen, mulai dari respons cepat hingga keramahan.
- Keputusan
Tahap ini adalah sebuah keputusan, di mana pembeli biasanya sudah memiliki pertimbangan sendiri. Kendati demikian, agar pembeli benar-benar yakin bahwa keputusannya membeli produk kita bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Penjual bisa menginformasikan, produk memiliki stok terbatas hingga harga diskon yang ditawarkan habis dalam jangka waktu tak lama. Cara-cara tersebut dianggap ampuh membuat pembeli membulatkan keputusan untuk membeli suatu produk.
- Satisfication
Tahap ini biasanya terkait dengan fisik produk yang diterima serta imajinasi pembeli selama ini. Oleh karena itu, penting bagi penjual benar-benar memberikan produk berkualitas dan sesuai deskripsi video, foto yang terpampang, sehingga pembeli dapat kepuasan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyelipkan pesan kecil ke paket di mana berisi ucapan terima kasih sudah berbelanja di toko, Jangan lupa, meminta review dan bintang maksimal agar calon pembeli lain dapat percaya dengan kualitas produk yang dijual.
Tiga Jenis Faktor Yang Mendorong Seseorang Ingin Membeli
Faktor pribadi - Minat dan pendapat seseorang. Ini dipengaruhi oleh faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, budaya, profesi, latar belakang dan sebagainya.
Faktor psikologis - Respons semua orang terhadap kampanye pemasaran tertentu akan didasarkan pada persepsi dan sikap mereka. Kemampuan seseorang untuk memahami informasi, persepsi tentang kebutuhan mereka, sikap mereka, semuanya memiliki peran yang penting.
Faktor sosial - Kelompok dengan umur sebaya, dari keluarga dan teman hingga pengaruh media sosial. Faktor ini juga mencakup kelas sosial, pendapatan, dan tingkat pendidikan. Jenis-Jenis Perilaku Konsumen Ada empat jenis utama perilaku konsumen:
- Perilaku membeli yang kompleks
Jenis perilaku ini sering ditemui ketika konsumen membeli produk yang mahal dan jarang dibeli Mereka sangat terlibat dalam proses pembelian dan konsumen akan melakukan penelitian sebelum melakukan transaksi dengan nilai yang tinggi. Contohnya adalah saat seseorang membeli rumah atau mobil; ini adalah contoh perilaku pembelian yang kompleks.
- Perilaku membeli yang mengurangi disonansi
Konsumen sangat terlibat dalam proses pembelian tetapi kesulitan menentukan perbedaan antar merek. 'Disonansi' dapat terjadi ketika konsumen khawatir bahwa mereka akan menyesali pilihan mereka. Bayangkan Anda membeli barang elektronik seperti smartphone. Anda akan memilih salah satu produk berdasarkan harga dan fitur yang ditawarkan, tetapi setelah pembelian, Anda akan meminta konfirmasi bahwa Anda telah membuat pilihan yang tepat.
- Kebiasaan membeli
Pembelian seperti ini memiliki ciri bahwa konsumen memiliki sedikit keterlibatan dalam memilih kategori produk atau merek. Bayangkan jika Anda sedang berbelanja bahan makanan Anda pergi ke toko dan membeli jenis roti yang Anda sukai. Anda menunjukkan pola kebiasaan pembelian, bukan sekedar loyalitas merek yang kuat.
- Perilaku untuk mencari keragaman
Dalam situasi ini, konsumen membeli produk yang berbeda bukan karena mereka tidak puas dengan produk sebelumnya, tetapi karena mereka mencari variasi produk yang lain. Ini sama seperti saat Anda mencoba aroma sabun mandi yang baru.